Di zaman sekarang ini, dimana kita sudah tidak asing lagi dengan istilah komputer, handphone, laptop, dan berbagai alat alat canggih lainnya, berbagi informasi sudah tidak perlu lagi harus dengan bertemu langsung antar pihak. Bertukar informasi bisa dimanapun dan kapanpun, bahkan jika antar subjek terpaut oleh jarak yang sangat jauh mereka tetap bisa bertukar informasi. Dengan memenuhi beberapa syarat dan dibantu oleh teknologi buatan yang sudah sangat maju, hidup manusia berhasil dipermudah.
Dan berbicara mengenai teknologi dan informasi, maka kemanan data menjadi salah satu aspek penting yang tidak boleh dilupakan. Saat kita menggunakan teknologi-teknologi berupa laptop, komputer, atau hp, di sana terdapat ribuan data kita yang tersimpan di dalam sana, dan tentu tak ada satu pun dari pengguna yang mau datanya bocor.
Keamanan Data
Kemanan data sendiri adalah serangkaian tindakan yang biasanya berupa prosedur prosedur agar data tetap aman dan terhindar dari tindakan tindakan yang tidak diinginkan seperti pencurian data, kebocoran data, dan penyalahgunaan data oleh pihak lain.
Pada keamanan data, meliputi beberapa aspek penting, yakni:
1. Kerahasiaan (Confidentiality). Adalah tindakan menjaga atas akses dan pengungkapan informasi, termasuk cara untuk melindungi privasi pribadi dan informasi hak milik. Pelanggaran kerahasiaan adalah pengungkapan informasi yang tidak sah.
2. Integritas (Integrity). Adalah tindakan menjaga dari modifikasi atau perusakan infromasi yang tidak patut, termasuk memastikan informasi non-penyangkalan dan keasilan. Pelanggaran integritas adalah modifikasi yang tidak sah atau penghancuran informasi.
3. Ketersediaan (Availability). Yakni memastikan akses dan penggunaan informasi yang tepat waktu dan dapat diandalkan saat ingin diakses oleh pengguna. Hilangnya ketersediaan adalah terganggunya akses atau penggunaan informasi atau sistem informasi.
4. Keaslian (Authenticity). Adalah memastikan keaslian data yang diterima oleh penerima informasi benar-benar terjaga kehendaknya. Keaslian data merupakan hal yang sangat penting, karena jika data yang didapat ternyata sudah diganti oleh orang yang tidak berhak maka akan sangat berbahaya. Enkripsi juga mampu membuktikan bahwa data yang didapat tersebut benar benar dari pengirimnya yang asli dan datanya juga benar benar asli.
5. Kontrol akses (Control Acces). Merupakan cara mengakses informasi, hal ini lebih kepada pengaturan hak akses informasi pada suatu sistem komputer seperti pemberian user id atau password id.
Virus pada Data / Komputer
Virus adalah salah satu ancaman pada topik keamanan data. Dalam prosesnya, ia harus menumpang pada sebuah program atau dokumen supaya dapat tereksekusi. Jika program atau dokumen ini dijalankan, maka virus sudah 'dibukakan jalan' untuk menginfeksi program atau dokumen lain. Atau secara harfiah, menurut para ahli, virus komputer dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Virus komputer adalah sebuah program yang dapat melakukan replikasi, berkembang biak, dan melakukan infeksi dari satu program ke program lain, user ke user lain, komputer ke komputer, dan jaringan ke jaringan (Frederick B. Cohen, 1994: 28)
2. Virus komputer adalah sebuah program yang memasukkan dirinya sendiri ke dalam satu atau lebih file dan kemudian menjalankan beberapa kegiatan (Matt Bishop, 2003: 616)
Dalam penularan dan peng-infeksiannya, virus bisa menggunakan banyak cara dan metode, antara lain overwriting, appending, dan depending. Berikut pembahasan ketiganya:
a. Overwriting. Metode ini merupakan metode yang sudah cuku kuno tapi memiliki daya rusak yang cukup besar karena mengganti sebagian isi dari program yang diinfeksi oleh virus. Virus akan meng-copy tubuhnya ke program induk, sehingga program induk yang terinfeksi tersebut menjadi rusak, Akibatnya program ini tidak dapat berjalan baik, bahkan tidak bisa lagi dikembalikan ke kondisi semula oleh program antivirus. Dengan metode ini ukuran file yang terinfeksi tidak berubah.
b. Appending. Metode ini bisa disebut lebih 'modern' dan sedikit 'baik hati' dengan tidak mengganti isi dari program yang akan diinfeksi oleh virus. Virus meng-copy tubuhnya dengan cara menambahi program induk (appending) tidak dengan meniban (overwriting). Sebagian kecil program virus berada di awal program induk dan menggeser sedikit ke belakang program induk. Karena tidak mengubah isi dari program yang terinfeksi, maka program tersebut tetap bisa berjalan dengan normal, tetapi ukuran file makin bertambah besar. Dengan metode ini, kemungkinan program antivirus masih bisa mengembalikan program yang terinfeksi ke kondisi semula.
c. Prepending. Metode penginfeksian ini mirip dengan prepending, hanya saja meng-copy tubuhnya pada bagian awal program induk. Hal ini membuat ukuran file yang terinfeksi menjadi tembah besar. Saat program terinfeksi virus ini dijalankan, kode virus akan tereksekusi terlebih dahulu kemudian diikuti dengan program induk. Program antivirus akan lebih mudah mengembalikan program yang terinfeksi virus dengan metode ini. Hapus bagian awal program yang berisi virus dan setelah itu program akan kembali seperti semula.
Ada banyak cara mengetahui keberadaan suatu virus pada komputer, berikut ini tanda-tanda suatu program terinfeksi virus yakni:
1. Program tidak berjalan secara normal, diikuti pesan pesan error, atau sesekali disertai animasi.
2. Berubahnya volume disk.
3. File/program yang hilang secara misterius.
4. Ukuran file yang dieksekusi menjadi berubah tanpa sebab yang diketahui.
5. Data file berubah tanpa sebab yang diketahui.
6. Penurunan jumlah memori yang tersedia walau komputer tidang sedang menjalankan program komputer.
7. Akses disk tampak berlebihan walaupun untuk hal-hal yang sederhana.
8. Aktifitas sistem secara keseluruhan berjalan sangat lambat.
9. Lampu disk menyala tanpa adanya keterangan apa-apa.
Media penyebaran virus dibagi menjadi dua, yakni media fisik dan media internet Media fisik bisa berupa disket, CD-R/RW, hard-disk, flash disk, dan media penyimpanan lainnya. Sedangkan penyebaran virus melalui media internet terjadi saat pengguna men-download suatu fule yang mengandung virus. Program-program games, freeware, dan shareware memiliki kemungkinan terbesar sebagai sumber dari infeksi virus. Selain itu, kebanyakan virus yang menyebar adalah melalui email attachment yang dibuat semenarik mungkin seperti menggunakan ekstensi . COM, .EXE, .BAT, .LINK, .VBS, .PIF, .SCR.
Penanggulangan dan Perbaikan Komputer yang Terkena Virus
Hal hal yang dapat dilakukan sebagai tindakan untuk menghindari terjangkit infeksi virus adalah:
1. Ubah program-program atribut menjadi Read Only. Sebenarnya cara ini kurang menjamin sebab sudah ada virus yang dapat mengubah atribut file. Tetapi cara ini lebih baik dilakukan dari pada tidak sama sekali.
2. Hindari penggunaan disket-dikset yang tidak bisa dipercaya sumbernya.
3. Melakukan Write Protect. Dengan selalu mengunci Write Protect disket maka kita dapat lebih meminimalkan kemungkinan penularan virus sebab virus tidak bisa menulis pada disket yang telah di-Wite Protect.
4. Membuat sub-directory untuk program-program baru. Hal ini bisa melokalisir beberapa virus apabila program kita terjangkit virus. Cara membuat sub-directory : MD [drive:]path, sedangkan cara berpindah sub-directory :CD [drive:]path
5. Sxan virus setiap disket yang tidak pasti kebersihannya dari virus dan melakukan scan secara periodik pada hard disk.
6. Menginstal program antivirus yang bersifat resident pada komputer. Redisen adalah program yang menetap sementara pada memori komputer. Contohnya. Scan McAfee Vshield dan Norton Anti Virus.
Sedangkan, tindakan-tindakan yang bisa kamu lakukan jika komputermu sudah terinfeksi virus adalah:
1. Mematikan proses virus di memory
2. Membetulkan setting AutoRun di Windows
3. Membetulkan Registry
4. Membersihkan file virus
5. Memperbaiki file EXE, XLS, dan DOC yang terserang virus
6. Mengamankan komputer
7. Memakai flashdisk
8. Memulihkan registry
9. Melakukan perbaikan Windows
Daftar pustaka / sumber referensi:
Pamungkas, P. D. A. (2018). Analisis Cara Kerja Sistem Infeksi Virus Komputer. Bina Insani ICT Journal, 1(1), 15-40.
Sari, I. Y., Muttaqin, M., Jamaludin, J., Simarmata, J., Rahman, M. A., Iskandar, A., ... & Watrianthos, R. (2020). Keamanan Data dan Informasi. Yayasan Kita Menulis.
Mukhtar, H. (2018). Kriptografi Untuk Keamanan Data. Deepublish.
Amperiyanto, T. (2007). P3K Virus Komputer. Elex Media Komputindo.
Gambar:
https://devopedia.org/information-security-principles
Komentar
Posting Komentar